Selasa, 29 November 2011
Kamis, 24 November 2011
~*Wahai Pemilik Tulang Rusukku,
Usah Kau Bimbang,
Usah kau Berputus Asa dalam usaha pencarianmu untuk menemukanku, Semua akan indah pada waktunya... Tentang cinta yang HALAL
Tentang kedewasaan cinta kita,
Ya, cintaku dan cintamu Diatas jalan yang halal lg di Redhai-Nya, dan berakhir dengan keberkahan-Nya....
Aamiin InsyaAllah.
Rabu, 23 November 2011
ANTARA CINTA & KEIKHLASAN
CINTA yang AGUNG
adalah ketika kamu menitikkan airmata,
Dan MASIH peduli terhadapnya
Adalah KETIKA dia tidak memperdulikanmu
Dan kamu MASIH menunggunya dgn SETIA..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
Dan kamu MASIH bisa TERSENYUM sembari berkata:
"AKU TURUT BERBAHAGIA UNTUKMU"
Apabila cinta tidak berhasil BEBASKAN dirimu
Biarkan HATIMU kembali melebarkan sayapnya
Dan terbang kealam bebas LAGI
Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan CINTA &Kehilangannya ...Tapi...ketika Cinta itu MATI,...kamu TIDAK perlu mati bersamanya
Orang terkuat BUKAN mereka yg slalu menang
MELAINKAN mereka yg tetap TEGAR ketika mereka JATUH.......
Ikhlaskan apa yg Hilang ...Syukuri apa yg ada ..^_^
Selasa, 22 November 2011
Ya Allah..Jika aku bukanlah bagian dari tulang rusuknya,Maka jgn biarkan ku merindukan kehadirannya,Jangan biarkan kulabuhkan hatiku di hatinya, Kikislah pesonanya dari pelupuk mata,Luputkan dia dari ingatan,Hapuskan dari bayangan,Agar jika bukan dia yang digariskan maka aku ikhlas dengan kenyataan.Duhai calon pemilik tulang rusukku,Dimanapun engkau berada,Aku akan setia menantimu,,Menjaga hati dan kehormatanku,Itu semua demi dirimu dan ketundukanku kepada Rabb kita..
Sabtu, 19 November 2011
~~Bismillah~~
subhanallah~~
Hal terindah dalam se orang Wanita adlh
Bukan ia saat tersenyum krna bahagia,~*
tapi saat buti"ar air matanya saat terjatuh dalam Berdo'a*
sujud rokuknya yg tiada henti*
dan keteguhan imannya dalam menjaga aurutnya.*
Makai ia permata yg d rindhukan end embun yg d nanti*
bahkan bidadari pun cemburu karenanya...subhanallah wanita sholeha,
Wahai saudaraku..
Lakukanlah setiap aktifas dg niat ikhlas dan lillahi ta'ala, ikhlas semata karna Allah.
Para ahli hikmah pernah berkata:
"Jika ingin setiap aktifatas selesai dg baik, maka dibutuhkan minimal 4 hal:
1. Berilmu sblm memulainya, sebuah pekerjaan tidak akan brhasil kecuali dg ilmu. Jika suatu pkrjaan dlakukan tanpa ilmu, maka kegagalan akan lbh bsar dbnding kbrhasilan.
2. Berniat ketika memulainya, maka mestilah ada niat ketika memulai agar brhasil.
3. Sabar dlm menjalaninya.
4. Ikhlas menerimanya, suatu amal akan menjadi sia2 jika tdk ada rasa keikhlasan dlm hati."
Wallohu'alam..
Salah satu contoh ikhlas dlm kehidupan..
Seorang tukang pipa bangunan. Mungkin kebanyakan orang brpikir sungguh rendahnya derjat orang ini.
Tapi tahukah engkau saudaraku, jika setiap kali dia memperbaiki dan memasang pipa selalu diniatkan ibadah dan lillahi ta'ala, sudah berapa byk org yg bsa minum dr hasil kerjanya. Apalagi pipa yg dpakai utk umum, sperti pipa masjid. Berapa byk org yg bsa wudhu' n bribdah dr hasil tangannya. Bahkan bsa jdi dia lbh mulia disisi Allah dbnding para pejabat yg hanya bsa ngomong tanpa bs action. Jika smua aktiftas diniatkan ibadah, dunia dapat diraih, pahala akhirat menanti..
Subhanallaaaah..:)
Jumat, 18 November 2011
Tulang rusuk adam yg hilang...
Biarlah dia yg mencarinya sendiri.. .
Hawa pula ,tunggu dan bersabarlah...
Tak perlulah kamu yg mencri adam. .
Karena kamu tetap tulang rusuknya yg hlang...
Dia akam dtang mencri dan menjemputmu suatu hari nanti..
Yg sebaiknya kamu usahakan hawa?
Ialah berd0a berusaha agar adam yg dtang itu adalah adam yg beragama...dan punya akhlak yg baik...
Dgn kta lain dpt membwtmu lbh dkat PadaNYA Dan menuju jln yg lurus u ke syurgaNYA...
Duhai engkau yg jauh disana. .
Yg kucintai dlm hening. .
Biar tdk pernah bertemu mata. .
Tdk pernah bersua bersama. .
Tdk mengungkap janji azimat yg nista. .
Karena it bukanlah utama dlm membina mahligai bhagia. .
Cukuplah kata kata yg membwa kta mengingati Allah. .
Cukuplah nasihat serta teguran yg membwt kta lbh mendkati yg Maha Esa. .
Ckuplah driku tahu drimu punya iman dan agama. .
Hati kta Allah yg punya,
hati kta Allah yg jaga. .
Hati kta Allah yg thu segalalanya.
Dan Allah mampu memb0lak balik hati hamba hambanya .
Jika benar engkau yg Allah plih untkku, jgalah hatimu untku. .
Yg akan menjadi pendamping hdupmu kelak. .
Seperti aku jg sedang menjaga htiku untkmu karenaNYA. .
Maka berd0alah karena itu senjata kta. .
Andai takdir hdup bersama . .
Pasti Allah akan mempermudah jalan untk kta. .aamiin
insya Allah. :)
Teruntuk
sang pangeran yg sh0leh. .la tahzan
Temuilah aku dlm sjud istikh0r0hmu. .
Ku kan sbar menunggumu. .
Jemputlah aku jika saatnya tiba ^_^
Kamis, 03 November 2011
Cukuplah seorang lelaki biasa dengan wajah biasa dengan kekayaan seadanya namun mampu mengimami dan membimbingku menuju syurgaNya. Aku bukanlah perempuan istimewa dengan kemuliaan seperli Khadijah, tak secantik Aisyah, kepintaranku'pun tak bisa di sebandingkan dengan Fatimah radhiyallahu'anha maupun Asma` binti Yazid maka aku'pun tak menginginkan lelaki sempurna, karena justru dalam ketidak sempurnaannya lah yg melengkapi kekuranganku.
^_^
Rabu, 02 November 2011
Ya Robb..
Jika ada dua pilihan dan diantaranya adalah dia... tentu aku akan memilihnya..
Jika ada sepuluh pilhan dan diantaranya adalah dia ..tentu aku akan memilihnya.
Jika ada seratus pilihan dan diantaranya adalah dia ..tentu aku akan memilihnya
Dan jika hanya ada satu pilihan ..dan tidak ada dia dlm pilihan itu…
Maka aku pun akan menerimanya sebagai pemberian terbaik dari Mu…
Aku tidak akan memaksakan diriku untuk memilihnya..
Buatlah aku mencintai pilihan yg Kau berikan ...Buatlah aku setia pada pilihanMu,
Buatlah aku menyayangi pilihan yg Kau amanahkan..Aamiin ya Robb
Senin, 31 Oktober 2011
Assalamu"alaikum matahariku
apa kbr? Smg kau selalu dlm lindunganNYA,
boleh aku tanya?
Apakah rasa itu masih tersimpan rapi di brankas hatimu? Atau telah menguap menjadi butiran kristal dan membeku abadi tak lg menebar aroma rindu dan asa yg dulu pernah kt urai bersama di antara denting dawai pucuk cemara dan debur cnda ombak dan pasir pantai
matahariku
seabad sdh kt tak saling tatap, tak saling sapa hingga aku tak tau kabaran apa yg menimpamu saat ini
ku harap meski rasa itu tak lg bersenandung rindu untkq
tetap terlantun doa tulusku untkmu
smg Allah senantiasa menjaga iman dan akhlakmu
salam rindu biru untkmu matahariku
apa kbr? Smg kau selalu dlm lindunganNYA,
taukah kamu, setiap detik rasa ini semakin terpupuk, menjelma menjadi serumpun mawar merah yg merekah indah dan mewangi mayapada
mataharikuboleh aku tanya?
Apakah rasa itu masih tersimpan rapi di brankas hatimu? Atau telah menguap menjadi butiran kristal dan membeku abadi tak lg menebar aroma rindu dan asa yg dulu pernah kt urai bersama di antara denting dawai pucuk cemara dan debur cnda ombak dan pasir pantai
matahariku
seabad sdh kt tak saling tatap, tak saling sapa hingga aku tak tau kabaran apa yg menimpamu saat ini
ku harap meski rasa itu tak lg bersenandung rindu untkq
tetap terlantun doa tulusku untkmu
smg Allah senantiasa menjaga iman dan akhlakmu
salam rindu biru untkmu matahariku
Selasa, 25 Oktober 2011
Kecantikan sejati seorang muslimah
tidak terletak pada keelokan dan keindahan fisik atau keglamoran
pakaiannya. Kecantikannya sangat dipengaruhi perilaku dan ketaatannya
kepada Allah dan Rasulullah. Kecantikan sebenarnya direfleksikan dalam
jiwa.
Maka jadikan malu karena Allah sebagai
perona pipinya. Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai
dadanya. Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya.
Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat. Air wudhu
adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat. Kaki indahnya selalu
menghadiri majelis ilmu. Tangannya selalu berbuat baik kepada sesama.
Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah. Gelangnya adalah
tawadhu. Kalungnya adalah kesucian.
Yang Terlupa Dari Keikhlasan
Ikhlas, suatu kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kaum muslimin. Sebuah kata yang singkat namun sangat besar maknanya. Sebuah kata yang seandainya seorang muslim terhilang darinya, maka akan berakibat fatal bagi kehidupannya, baik kehidupan dunia terlebih lagi kehidupannya di akhirat kelak. Ya itulah dia, sebuah keikhlasan. Amal seorang hamba tidak akan diterima jika amal tersebut dilakukan tidak ikhlas karena Allah.
Allah berfirman yang artinya,
“Maka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan agama kepada-Nya.” (Qs. Az Zumar: 2)
Keikhlasan merupakan syarat diterimanya suatu amal perbuatan di samping syarat lainnya yaitu mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Perkataan dan
perbuatan seorang hamba tidak akan bermanfaat kecuali dengan niat
(ikhlas), dan tidaklah akan bermanfaat pula perkataan, perbuatan dan
niat seorang hamba kecuali yang sesuai dengan sunnah (mengikuti
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam)”
Apa Itu Ikhlas ?
Banyak para ulama yang memulai kitab-kitab mereka dengan membahas
permasalahan niat (dimana hal ini sangat erat kaitannya dengan
keikhlasan), di antaranya Imam Bukhari dalam kitab Shahih-nya, Imam Al Maqdisi dalam kitab Umdatul Ahkam, Imam Nawawi dalam kitab Arbain An-Nawawi dan Riyadhus Shalihin-nya, Imam Al Baghowi dalam kitab Masobihis Sunnah
serta ulama-ulama lainnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
keikhlasan tersebut. namun, apakah sesungguhnya makna dari ikhlas itu
sendiri ?
Ukhti muslimah, yang dimaksud dengan keikhlasan adalah ketika engkau
menjadikan niatmu dalam melakukan suatu amalan hanyalah karena Allah
semata, engkau melakukannya bukan karena selain Allah, bukan karena riya
(ingin dilihat manusia) ataupun sum’ah (ingin didengar manusia), bukan
pula karena engkau ingin mendapatkan pujian serta kedudukan yang tinggi
di antara manusia, dan juga bukan karena engkau tidak ingin dicela oleh
manusia. Apabila engkau melakukan suatu amalan hanya karena Allah semata
bukan karena kesemua hal tersebut, maka ketahuilah saudaraku, itu
berarti engkau telah ikhlas. Fudhail bin Iyadh berkata, “Beramal karena manusia adalah syirik, meninggalkan amal karena manusia adalah riya.”
Dalam Hal Apa Aku Harus Ikhlas ?
Sebagian manusia menyangka bahwa yang namanya keikhlasan itu hanya
ada dalam perkara-perkara ibadah semata seperti sholat, puasa, zakat,
membaca al qur’an , haji dan amal-amal ibadah lainnya. Namun ukhti
muslimah, ketahuilah bahwa keikhlasan harus ada pula dalam amalan-amalan
yang berhubungan dengan muamalah. Ketika engkau tersenyum terhadap
saudarimu, engkau harus ikhlas. Ketika engkau mengunjungi saudarimu,
engkau harus ikhlas. Ketika engkau meminjamkan saudarimu barang yang dia
butuhkan, engkau pun harus ikhlas. Tidaklah engkau lakukan itu semua
kecuali semata-mata karena Allah, engkau tersenyum kepada saudarimu
bukan karena agar dia berbuat baik kepadamu, tidak pula engkau pinjamkan
atau membantu saudarimu agar kelak suatu saat nanti ketika engkau
membutuhkan sesuatu maka engkau pun akan dibantu olehnya atau tidak pula
karena engkau takut dikatakan sebagai orang yang pelit. Tidak wahai
saudariku, jadikanlah semua amal tersebut karena Allah.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Ada
seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya di kota lain, maka Allah
mengutus malaikat di perjalanannya, ketika malaikat itu bertemu
dengannya, malaikat itu bertanya, “Hendak ke mana engkau ?” maka dia pun
berkata “Aku ingin mengunjungi saudaraku yang tinggal di kota ini.”
Maka malaikat itu kembali bertanya “Apakah engkau memiliki suatu
kepentingan yang menguntungkanmu dengannya ?” orang itu pun menjawab:
“Tidak, hanya saja aku mengunjunginya karena aku mencintainya karena
Allah, malaikat itu pun berkata “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah
untuk mengabarkan kepadamu bahwa sesungguhnya Allah mencintaimu
sebagaimana engkau mencintai saudaramu itu karena-Nya.” (HR. Muslim)
Perhatikanlah hadits ini wahai ukhti, tidaklah orang ini mengunjungi
saudaranya tersebut kecuali hanya karena Allah, maka sebagai balasannya,
Allah pun mencintai orang tersebut. Tidakkah engkau ingin dicintai oleh
Allah wahai ukhti ?
Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah
engkau menafkahi keluargamu yang dengan perbuatan tersebut engkau
mengharapkan wajah Allah, maka perbuatanmu itu akan diberi pahala oleh
Allah, bahkan sampai sesuap makanan yang engkau letakkan di mulut
istrimu.” (HR Bukhari Muslim)
Renungkanlah sabda beliau ini wahai ukhti, bahkan “hanya” dengan
sesuap makanan yang seorang suami letakkan di mulut istrinya, apabila
dilakukan ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberinya pahala.
Bagaimana pula dengan pengabdianmu terhadap suamimu yang engkau lakukan
ikhlas karena Allah ? bukankah itu semua akan mendapat ganjaran dan
balasan pahala yang lebih besar? Sungguh merupakan suatu keberuntungan
yang amat sangat besar seandainya kita dapat menghadirkan keikhlasan
dalam seluruh gerak-gerik kita.
Berkahnya Sebuah Amal yang Kecil Karena Ikhlas
Ukhti muslimah yang semoga dicintai oleh Allah, sesungguhnya yang
diwajibkan dalam amal perbuatan kita bukanlah banyaknya amal namun tanpa
keikhlasan. Amal yang dinilai kecil di mata manusia, apabila kita
melakukannya ikhlas karena Allah, maka Allah akan menerima dan melipat
gandakan pahala dari amal perbuatan tersebut. Abdullah bin Mubarak
berkata, “Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat,
dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil hanya karena
niat.”
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Seorang
laki-laki melihat dahan pohon di tengah jalan, ia berkata: Demi Allah
aku akan singkirkan dahan pohon ini agar tidak mengganggu kaum
muslimin, Maka ia pun masuk surga karenanya.” (HR. Muslim)
Lihatlah ukhti, betapa kecilnya amalan yang dia lakukan, namun hal
itu sudah cukup bagi dia untuk masuk surga karenanya. Dalam hadits lain
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Dahulu
ada seekor anjing yang berputar-putar mengelilingi sumur, anjing
tersebut hampir-hampir mati karena kehausan, kemudian hal tersebut
dilihat oleh salah seorang pelacur dari bani israil, ia pun mengisi
sepatunya dengan air dari sumur dan memberikan minum kepada anjing
tersebut, maka Allah pun mengampuni dosanya.” (HR Bukhari Muslim)
Subhanallah, seorang pelacur diampuni dosanya oleh Allah hanya karena
memberi minum seekor anjing, betapa remeh perbuatannya di mata manusia,
namun dengan hal itu Allah mengampuni dosa-dosanya. Maka bagaimanakah
pula apabila seandainya yang dia tolong adalah seorang muslim ? Dan
sebaliknya, wahai ukhti, amal perbuatan yang besar nilainya, seandainya
dilakukan tidak ikhlas, maka hal itu tidak akan berfaedah baginya. Dalam
sebuah hadits dari Abu Umamah Al Bahili, dia berkata: Seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah dan bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana
pendapatmu tentang seseorang yang berperang untuk mendapatkan pahala
dan agar dia disebut-sebut oleh orang lain?” maka Rasulullah pun menjawab: “Dia tidak mendapatkan apa-apa.” Orang itu pun mengulangi pertanyaannya tiga kali, Rasulullah pun menjawab: “Dia tidak mendapatkan apa-apa.” Kemudian beliau berkata: “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amalan kecuali apabila amalan itu dilakukan ikhlas karenanya.”
(Hadits Shahih Riwayat Abu Daud dan Nasai). Dalam hadits ini dijelaskan
bahwa seseorang yang dia berjihad, suatu amalan yang sangat besar
nilainya, namun dia tidak ikhlas dalam amal perbuatannya tersebut, maka
dia pun tidak mendapatkan balasan apa-apa.
Buah dari Ikhlas
Untuk mengakhiri pembahasan yang singkat ini, maka kami akan
membawakan beberapa buah yang akan didapatkan oleh orang yang ikhlas.
Seseorang yang telah beramal ikhlas karena Allah (di samping amal
tersebut harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam),
maka keikhlasannya tersebut akan mampu mencegah setan untuk menguasai
dan menyesatkannya. Allah berfirman tentang perkataan Iblis laknatullah alaihi yang artinya: Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka.”
(Qs. Shod: 82-83). Buah lain yang akan didapatkan oleh orang yang
ikhlas adalah orang tersebut akan Allah jaga dari perbuatan maksiat dan
kejelekan, sebagaimana Allah berfirman tentang Nabi Yusuf yang artinya “Demikianlah,
agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian.
Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas. “ (
Qs. Yusuf : 24). Pada ayat ini Allah mengisahkan tentang penjagaan Allah
terhadap Nabi Yusuf sehingga beliau terhindar dari perbuatan keji,
padahal faktor-faktor yang mendorong beliau untuk melakukan perbuatan
tersebut sangatlah kuat. Akan tetapi karena Nabi Yusuf termasuk
orang-orang yang ikhlas, maka Allah pun menjaganya dari perbuatan
maksiat. Oleh karena itu wahai ukhti, apabila kita sering dan berulang
kali terjatuh dalam perbuatan kemaksiatan, ketahuilah sesungguhnya hal
tersebut diakibatkan minim atau bahkan tidak adanya keikhlasan di dalam
diri kita, maka introspeksi diri dan perbaikilah niat kita selama ini,
semoga Allah menjaga kita dari segala kemaksiatan dan menjadikan kita
termasuk orang-orang yang ikhlas. Amin ya Rabbal alamin.
10 Karakter muslimah
Karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam
maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi tiang
penyangga peradaban dunia.
Kesepuluh karakter itu adalah :
Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.
Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur'an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.
Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).
Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.
Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.
Qodirun 'alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.
Haritsun 'ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.
Munazhom Fii Su'unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.
Naafi'un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.
Kesepuluh karakter itu adalah :
Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.
Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur'an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.
Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).
Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.
Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.
Qodirun 'alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.
Haritsun 'ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.
Munazhom Fii Su'unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.
Naafi'un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)